Kawao, belakangan ini pengguna facebook di Sulbar suka menuliskan kata itu, kata yang seharusnya ditulis kawao' atau kawaoq. Apakah semua orang (itu) paham dengan kawao'?
Kawao' dalam mitologi orang Mandar, setidaknya di pesisir, adalah sosok hantu laut yang menjelma sebagai seekor gurita raksasa bertentakel tiga. Makanya sering disebut "burita kawao'" atau gurita hantu (kira-kira begitu frase padanannya dalam bahasa Indonesia).
Kawao' atau gurita kawao' adalah teror menakutkan bagi pelaut di Mandar, jelmaan mahluk setengah gaib dan suka muncul pada saat hujan gerimis. Ada spot-spot tertentu di mana mahluk sialan nan menakutkan ini sering muncul, terutama di jalur laut tradisional perairan perbatasan Polman - Majene ke arah Balikpapan. Di sepanjang rute tersebut kawao' sering muncul.
Kemunculannya ditandai dengan laut yang terasa kental (perahu terasa sulit melaju?), dan tiang layar dipenuhi "gattung lau'." Dijelaskan oleh para pelaut bahwa gattung lau' adalah semacam lendir yang mengeluarkan cahaya (plankton?) yang sering juga diistilahkan (sekali lagi diistilahkan) sebagai "ana' tanjarinna bayo" secara harafiah berarti "anak tidak jadinya Bajau" atau spermanya suku Bajau.
Jika gantung laut sudah menempel di perahu, waspadalah, kawao' sebentar lagi akan muncul. Bahkan secara teknis mereka, para pelaut di Mandar menjelaskan bahwa cara kerja burita kawao': dua tentakelnya melilit di karang dasar laut dan satu tentakelnya yang lain akan mencengkram perahu, dan menenggelamkannya tanpa ampun. Warnanya hitam dan matanya menyala terang sekali.
Kontributor :
Teks : Dahri Dahlan
Kemunculannya ditandai dengan laut yang terasa kental (perahu terasa sulit melaju?), dan tiang layar dipenuhi "gattung lau'." Dijelaskan oleh para pelaut bahwa gattung lau' adalah semacam lendir yang mengeluarkan cahaya (plankton?) yang sering juga diistilahkan (sekali lagi diistilahkan) sebagai "ana' tanjarinna bayo" secara harafiah berarti "anak tidak jadinya Bajau" atau spermanya suku Bajau.
Jika gantung laut sudah menempel di perahu, waspadalah, kawao' sebentar lagi akan muncul. Bahkan secara teknis mereka, para pelaut di Mandar menjelaskan bahwa cara kerja burita kawao': dua tentakelnya melilit di karang dasar laut dan satu tentakelnya yang lain akan mencengkram perahu, dan menenggelamkannya tanpa ampun. Warnanya hitam dan matanya menyala terang sekali.
Kontributor :
Teks : Dahri Dahlan
Post a Comment