Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan rumah panggung) di kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ini sudah menjadi tradisi di wilayah kami dan semua warga kampung ikut membantu. Secara kebetulan saya turut ambil bagian walau hanya mengambil/mendokumentasi gambar. Hasil dokumentasi foto lalu saya masukkan dalam grup media sosial yang anggotanya ribuan dan berasal dari seluruh Indonesia. Saya hampir tak percaya dalam waktu hanya beberapa hari aja ribuan simbol suka (like) diberikan, menyentuh angka 2.900 orang. Lalu bukan cuma
"like" yang banyak akan tetapi komentar hampir 95% memberikan jempol atas sikap gotong royong yang ada di daerah Mandar, Sulawesi Barat.
|
Tradisi/budaya lokal suku Mandar di Kab. Majene, Sulawesi Barat memindahkan rumah panggung dengan gotong royong (Foto : Arham) |
Semangat gotong royong dan kebersamaan sangat terasa di daerah kami, jika ada rumah panggung yang ingin dipindahkan maka kami akan saling bahu membahu dan tidak diberikan gaji sepeserpun, cukup hanya segelas bubur kacang hijau pelepas dahaga usai memindahkan rumah. Ini bagian dari tradisi lokal kami suku Mandar, di Sulawesi Barat.
|
Tradisi/budaya lokal suku Mandar di Kab. Majene, Sulawesi Barat memindahkan rumah panggung dengan gotong royong (Foto : Arham) |
Bubur kacang hijau dengan campuran gula aren dan kacang hijau jadi santapan wajib didalam acara mallele boyang, hidangan ini sudah pasti ada, dengan puluhan gelas kecil, setelah itu maka para pengangkat rumah ini akan beramai-ramai menyantap hidangan sederhana ini, bahan pembangkit energi cepat dengan kandungan gula aren yang dimiliki, seketika akan mengembalikan energi yang hilang setelah mengangkat bangunan kayu.
|
Uleq-uleq bue (bubur kacang hijau) hidangan wajib bagi para warga yang membantu prosesi "Mallele boyang" |
Ini membuktikan bahwa kegiatan "Mallele boyang" merupakan salah satu kearifan lokal ditanah Mandar yang masih banyak mendapatkan apresiasi dari banyak orang. Budaya gotong royong dan kebersamaan adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang mulai hilang dan tergerus modernisasi zaman. Dan banyak orang yang masih ingin melihat hal tradisi masyarakat kampung tetap terjaga dan dilestarikan.
Kontributor :
Teks : Arham, Muhammad Tom Andari
Foto : Arham
Post a Comment